Duhai ibu,
Aku suka membesar dalam rahimmu,
Di sini ku temui ketenangan dan kasihmu ibu,
Di sini ku tahu, kau juga menyayangiku,
Aku suka membesar dalam rahimmu,
Di sini ku temui ketenangan dan kasihmu ibu,
Di sini ku tahu, kau juga menyayangiku,
Duhai ibu,
Saat kau meneran aku keluar dari rahimmu,
Kutahu kau merasa amat sakit,
Aku sangat kasihan, padamu ibu.
Tapi apakan daya,
Sudah sampai masanya aku menjenguk dunia yang indah ciptaanNya,
Dunia yang kau nikmati dengan lelaki yang membenihkan aku,
Tapi kenapa kini ibu,
Kasih sayang ibu begitu lain sekali padaku ibu,
Mengapa kau buang aku dalam kedinginan malam yang sayu,
Aku menangis dan terus menangis kerna aku terlalu laparkan susu,
Aku memangis tanpa henti-henti aku mahu berada dalam pelukanmu,
Aku takut ibu...aku takut di biarkan sendiri disitu,
Mengapa kau biarkan aku keseorangan di tempat asing itu ibu?
Mana kesetiaan kehangatan pelukan lelaki yang membenihkan aku itu?
Aku sering mengharapkan usapan kasih sayang darimu sejak berada dalam rahim lagi ibu.
Jangan buang aku ibu, ibu....
Kasihanilah aku ibu, ibu.....
Kasihanilah aku.......
Aku juga ingin hidup seperti insan lain sepertimu,
Berilah aku peluang itu IBU.............
Dalam tangisan hiba seorang bayi kita tak mampu mengunkap kata setiap tangisan lahir dari hati seorang insan, namun begitulah andai kita berada pada tempatnya, kita akan merasai derita dan sengsara tangisannya.. perlahan demi perlahan lalu tenggelam di dasar sungai di bawa arus yang deras hanyut bersama sampah, terlalu murah nilai yang berikan pada insan yang di angkat martabatnya disisi Tuhan namun ada segelintir antara kita sikap terlalu rendah serendah melebihi haiwan..
No comments:
Post a Comment